Páginas

Minggu, 10 Januari 2016

Movie Review: Man Up (2015)


Now Playing: Oasis - Champagne Supernova. Seharian ini ditemani Oasis sih, mulai dari bangun tidur sampai ngetik postingan ini ditemani sama Oasis.

Kemarin saya menghabiskan sisa malam Minggu dengan menonton film. Lho ngga keluar sama mylove? Keluar dwoong dari siang terus pulangnya sore... maklum kita berdua adalah anak baik-baik yang taat aturan, pacaran kelarnya sore *ngeeeekk. Jadi sampai di kosan saya bingung mau ngapain, masa tiduran? Bisa diketawain kasur nanti saya, malam Minggu tidurnya jam 8 pzz.

Lalu saya memutuskan untuk menonton film romantic comedy berjudul Man Up. Saya suka sekali dengan genre film romantic comedy karena bisa bikin senyum-senyum sendiri bahkan tertawa. Yah walaupun ada yang mengatakan film rom-com endingnya bakal ketebak, tapi saya selalu menikmati setiap scenes yang ada dalam film bergenre rom-com. Terkadang diawali dengan perkenalan entah bagaimana modelnya pokoknya tuh 2 orang kenalan, terus saling suka, tapi ada konflik, terus pisah, terus masing-masing sadar kalo mereka jatuh cinta, dan saling mencari, dan ketemu, ngomong i love you dan happy ending.. taraaa!! Alvidha loves yang model gituan. HAHAHAHA. Yap, kebanyakan film rom-com alirannya seperti itu.

Lanjut, kebanyakan wacana. Jadi berhubung Kak Lispa punya stok film baru jadi saya pun menonton film Man Up. Film ini termasuk film baru karena dirilis di tahun 2015. Pas liat bungkus dvd-nya ternyata Simon Pegg yang main, yah buat yang doyan nonton film Mission Impossible pasti tau lah Simon Pegg ini, sahabatnya Tom Cruise kalo di film yang jago IT tapi kocak.



Jadi, film yang berlatar belakang di Inggris ini menceritakan tentang seorang gadis berumur 34 tahun bernama Nancy (Lake Bell) yang ingin mengunjungi kampung halamannya karena ingin menghadiri anniversary pernikahan orang tuanya. Nancy adalah sosok perempuan yang pesimis, karena dia selalu merasa gagal terhadap hidupnya dan membuat dia menjadi orang yang tidak pede walaupun di sisi lain Nancy ini adalah orang yang cukup humoris.

Nancy mengunjungi rumah orang tuanya dengan menggunakan kereta api. Di perjalanan Nancy bertemu dengan gadis muda bernama Jessica yang merasa iba dengan diri Nancy. Lalu Si Jessica memberikan Nancy sebuah buku. Buku inilah yang membuat hari Nancy berubah 180 derajat.

Nancy sambil menenteng buku biru itu pun turun di stasiun yang masih jauh dari rumah orang tuanya, kereta diberhentikan karena ada gangguan, ia pun mencari sosok Jessica karena ingin mengembalikan buku itu karena ia merasa tidak membutuhkannya. Tiba-tiba seorang pria bernama Jack (Simon Pegg) menghampirinya dan mengira bahwa Nancy adalah blind datenya. Jack meyakini bahwa Nancy ini adalah Jessica karena Nancy memegang buku biru itu. Yapp, Awalnya Jack dan Jessica adalah blind daters yang akan bertemu di stasiun, dan cara untuk saling mengenal satu sama lain adalah dengan memegang buku biru itu dan berdiri di bawah jam. Jadi ada terjadi kesalahpahaman.

Tapi Nancy tertarik dengan sosok Jack yang sangat open minded dan memutuskan untuk berpura-pura menjadi Jessica dan ngedatelah dia dengan Jack, yap sambil mengisi kekosongan karena kereta yang mengalami gangguan. Sedangkan Jessica? Membeli buku baru dan menunggu di bawah jam berharap sosok Jack menghampirinya padahal Jack sudah jalan bersama Jessica gadungan yaitu Nancy.

Mereka berdua ngedate sambil mengelilingi kota kecil yang berada di Inggris (pardon me, lupa nama kotanya) dan mengenal satu sama lain. Iya sih, orang kalo blind date biasanya mah ngobrol tentang diri sendiri dibanyakin huehehee. Jack adalah seorang duda yang cerai dengan istrinya karena ditinggal selingkuh, itu yang membuat Nancy merasa iba dengan sosok Jack. Nancy pun mengajak Jack untuk melakukan hal yang seru seperti minum beer dan main bowling. Nancy senang berada di dekat Jack karena dia menjadi dirinya sendiri. Begitupun dengan Jack yang nyaman dengan tingkah aneh Nancy.

Singkat cerita, ada suatu kejadian yang membuat Jack tahu bahwa Nancy adalah Jessica gadungan, yapp ini disebabkan oleh teman sekolah Nancy tiba-tiba datang dan membuat penyamarannya sebagai Jessica terungkap. Tapi di sisi lain, ketahuan juga bahwa alasan Jack sebenarnya mengajak 'Jessica' untuk ketemu adalah hanya untuk memanas-manasi mantan istrinya di suatu bar.

Pada saat konflik terjadi, mereka berpisah dan menyesali keadaan lalu di tengah jalan akhirnya sadar jika mereka berdua saling menyayangi. Nancy bisa menjadi dirinya sendiri ketika berhadapan dengan Jack. Dan Jack merasa senang saat jalan bersama Nancy yang aneh dan bisa melupakan galaunya karena mantan istrinya yang berkhianat. Tapi yah yang namanya ego dan gengsi yaaaah..

Tapi yang namanya romantic comedy, pasti endingnya selalu bahagia sih. HAHAHAA. Film ini sukses membuat saya tertawa dari awal hingga akhir. Mungkin karena saya selalu cocok dengan lelucon orang Inggris kali ya hahaha. Ada beberapa adegan dan dialog yang membuat film ini berbeda, belum lagi akting Simon Pegg yang selalu kocak dengan celotehan sarkas dan nyablaknya membuat saya sukses haha hihi. Akting dari Lake Bell sebagai The Weirdo Nancy juga bagus, cocok dengan mukanya yang flat.

Pesan dari film ini sih: Do not pretend to be anyone else when it comes to love. Just be yourself. People will always love just the way you are *tssaa elah.

Sekian review saya, makasih yaaaah sudah membaca. Maaf reviewnya setengah-setengah gak full sampai ending, yah namanya juga review kan cuma garis besarnya aja. Kalo penasaran gih nonton aja filmnya, bisa nonton online, bisa dvd, layar tancap, suka-suka kamu dah. Yah mengawali awal tahun dengan film-film yang membuat tertawa itu bagus. Lumayan buat melatih otot muka biar awet muda.

Thanks again and good night fellas! See you later, Wassalam!

1 komentar:

Amalia Zul Hilmi mengatakan...

kak pyonk, i do love this movie. Memang sih alurnya gampang tertebak, tapi who doesn't love romantic comedy movie? hehe