Páginas

Senin, 19 Maret 2018

About "Komentar Orang-Orang"

Malam Minggu kemarin saya sempat ngepost foto di salah satu sosial media saya, disitu saya berpose dari samping memperlihatkan perut saya yang makin hari makin maju karena usia kehamilan yang bertambah. Post! Oke, setelah itu banyak pesan yang masuk via DM, mulai dari mendoakan, menanyakan kabar berapa bulan dan lainnya. Namun ada satu komentar dari seorang teman laki-laki yang agak membuat saya syok di malam hari. Beliau menulis ini di pesan DM (ini based on capture-an, tapi mohon maaf tidak akan saya share siapa yang bersangkutan), sebut saja dia A..

A: Anehko diliat kalo besar perutmu di.. (logat Makassar, yang artinya: kamu keliatan aneh ya kalo perutmu besar begitu..)

Disitu saya langsung membatin "kok komennya nyelekit gini sih? emang saya seaneh apa?", lalu saya membalas komen teman saya itu dengan ini:

Me: Sebelum kamu komen negatif ke seseorang, coba kamu liat kondisinya dulu.. tidak ada yang aneh kalo orang hamil besar perutnya. Ya namanya juga hamil, pasti besar perutnya. Trims

Lalu dia membalas lagi

A: Astaga.. mananya negatif komenku?

Oke, dia tidak sadar bahwa komentarnya telah membuat saya baper, kesal dan sakit hati (itu dampak negatif lho!) Menurut saya "aneh" adalah sesuatu yang negatif, emang seaneh apa saya terlihat kalo perutku membesar? Apakah saya nampak seperti alien? - Buat kalian yang menganggap saya baper atau apa, silahkan.. Ah Alvidha baru dikomen gitu langsung bikin postingan, bapernyaaa. Ah bodo amat! 

Saya cuma ingin menulis ini agar semua sadar bahwa mengomentari hidup orang terutama fisik orang in negative way adalah hal yang salah. Tak bisa dipungkiri saya dulu pernah masuk ke kategori "suka ngehina fisik orang" tapi hanya membatin dan itu sudah mulai saya kurangi, jika ada sesuatu yang saya lihat dan mungkin jauh dari kata normal pasti hanya mengatakan astagfirullah lalu mendoakan orang tersebut, sekarang lagi usaha untuk mengurangi komentar terhadap sifat seseorang dan don't give a shit untuk kehidupan orang lain dan mending saya ngurusin hidupku dan keluargaku agar selalu sehat walafiat. 

Saya sudah sering menjadi korban body shaming karena badan saya memang gemuk, pendek belum lagi muka saya jerawatan yah jelek lah pokoknya menurut orang-orang. Dan yang komentarin tidak hanya teman-teman bahkan keluarga sendiri. Setiap ketemu orang ada yang komen "we besarmu!", "astaga buldozer lewat", "kenapa itu mukamu makin jadi jerawatnya? ga diobatin kah?", belum lagi kalo ada yang banding-bandingkan saya dengan mama, kakak, adek yang memang bentuk bodynya jomplang sama saya seperti: "kenapa cakep-cakep semua anggota keluargamu, kau ji yang lain sendiri?". Sedih gak sih? 

Tapi di masa itu saya berusaha cuek dan bawa ketawa aja kalo ada yang komentar ganas seperti itu (walaupun hati mau nangis), toh saya hidup dan makan bukan dari uang mereka dan saya berusaha untuk melakukan hal-hal yang lebih positif ketimbang mendengarkan orang-orang yang katanya well educated tapi tidak sadar dengan perasaan orang lain. Saya menjadi diri saya sendiri, melakukan hal-hal seperti mencapai prestasi, goals hidup dan akhirnya bertemu dengan seseorang yang menghargai saya luar dalam.

Saya heran dengan mereka, kalian menganggap saya teman atau keluarga tapi di sisi lain kalian malah ngasih komentar negatif ke saya atau bahkan komentar yang menjatuhkan saya. Munafik ga sih? Ada yang bilang komentar-komentar seperti itu hanya basa-basi iseng belaka untuk nanya kabar, tapi sepertinya ada banyak sesuatu yang positif yang bisa ditanyakan ke yang bersangkutan seperti: "gimana kerjaan?", "gimana kehamilanmu?", "gimana kuliah?", "gimana bisnismu?" menurutku pertanyaan itu lebih enak didengar dibanding "kamu gemukan", "kapan nikah?", "sudah isi?", and another bullshit basa-basi. Fiuh.

Mohon maap nih postingannya mengandung emosi. Gak hamil dikomentarin negatif, pas hamil tetap dikomentarin negatif. Alamakjang. Hal-hal seperti ini yang membuat orang-orang banyak yang tidak pede dengan fisiknya bahkan malu untuk bertemu dengan orang karena takut dijudge duluan. 

Kalo ada yang komentar: deh tegangnya Alvidha... tenang saya masih lunak-lunak lucu kok.. Saya sampai sekarang masih selow aja kalo ada yang komentarin aneh-aneh tentang saya, muka saya, jerawat saya, mulai dari cara berpikir saya, cara saya makan, berpakaian, bertetangga, bersosial dan berbudaya etc etc.. tapi entah kenapa saya marah betul ketika fisik kehamilan saya dikomentarin. Duh.. anakku yang di perut semoga kamu sehat selalu ya Nak, aamiin! 

Sekian curcol saya di Senin ini, maaf kalo penuh emosi. Yap betul kata orang-orang, Ibu Jari Netizen Lebih Kejam Daripada Ibukota...

Your words are strong enough to affect someone's life.

Wassalam