Páginas

Selasa, 25 Agustus 2015

Grateful

Now Playing: Magic by Pilot - saya dengar lagu ini tapi kok yang di kepala malah terngiang-ngiang lagunya Lyla "semua yang kau lakukan is mejik... mejik.. oh oh..", mungkin ini yang dibilang ketidaksinambungan antara lagu yang diputar dan lagu yang muncul di kepala.

Seperti biasa, pagi ini saya awali hari dengan mendoakanmu agar kau selalu sehat dan bahagia disana.. sebelum kau meninggalkanku lebih jauh.. sebelum kau melupakanku lebih jauh (?) MALAH NYANYI.. FOKUS ALVIDHA!

Yaa, jadi pagi ini saya mengawali hari dengan menemukan sebuah email penting dari salah satu klien di handphone saya, klien tersebut mengirimkan materi iklan dan sudah lewat jadwal deadline, mana iklannya salah kasih masuk logo, yah intinya ada trouble masalah teknis iklan-iklanan lah, dan endingnya saya malah ngedumel sendiri dan akhirnya mbyaarr.. mood tiba-tiba kalang kabut, mau mandi malas, mau nyetrika baju pun malas.

Akhirnya segala macam aktivitas tadi pagi dilalui dengan diam, silent, hening, hampa seperti robot. Jeleknya saya begitu, jika sedang tidak mood apalagi di pagi hari, pasti semua orang dijuteki, bahkan ketika saya nabrak tembok, saya malah marah-marah ke temboknya dan temboknya minta maaf (?), dan untung saja tak ada satupun manusia yang menggangguku hari ini, oke ada satu, Ibu Ratu Mami, yang tepat pukul 7 pagi menelpon, dan saya ditegur karena respon saya yang cuek-cuek lucu, biasanya heboh kayak petasan cina. Saya ingat pesan Mama saya pagi ini "bersyukur saja atas apa yang terjadi...", dan saya kembali melanjutkan setrikaan dan begonya saya lupa mencolok kabel setrika ke listrik dan baju saya tidak rapih-rapih... what a life!

Setelah naik di atas kopaja 620 (arah Blok M-Pasar Rumput), alhamdulillah saya mendapat tempat duduk dekat jendela, memasang headset dan lagu Here For You by Firehouse terputar di telinga, seenggaknya mengademkan sedikit perasaan karena suara Bang CJ Snare yang pedes-pedes lucu. Sampai ketika saat lagu saya sudah berhenti, seorang pengamen yang umurnya sekitar 70 dan matanya terkena katarak, dan dia pun membacakan puisi serta menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Kemudian mengeluarkan plastik, dan berkeliling dari kursi ke kursi untuk meminta sedekah seikhlasnya dari penumpang kopaja.

Pengamen tua itu pun turun setelah isi plastiknya ramai dengan receh penumpang kopaja, sempat kudengar kata "Terima Kasih Mbak, semoga berkah" ketika telah melalui kursi saya. Kemudian saya menatap jendela ke luar *terus yang ala ala melankolis gitu deh sambil lihat langit biru, sambil ngobrol dalam hati "Liat cuy.. yang sehari-harinya bergantung sama receh aja masih bisa senyum, masih bisa bersyukur, masih bisa doain orang lagi.. Lah kau? Gaji bulanan, masih badmooood aja". Saya diam lagi, lagu Himalaya by Maliq and D pun terputar di telinga...

Coba khayalkan sejenak... 10 tahun nanti hidupmu..
(Himalaya - Maliq n D)

Saya cuma kurang bersyukur. Betul kata Mama saya pagi ini, banyak bersyukur atas apa yang terjadi. There is always something to be thankful for. Mungkin kita harus melihat bahwa selalu ada baik dalam buruk, suka dalam duka, untung dalam rugi, bahagia dalam sakit, dan sesuatu yang membuat bersyukur bukan marah-marah dengan keadaan. Coba khayalkan 10tahun  nanti kalo masih sering ngedumel dan tidak pernah bersyukur? Hm.. sepertinya akan jauh lebih menderita.

Dan sampai di kantor, saya mengambil cangkir, teh dan air hangat dan minum sambil menutup mata (ala-ala iklan) dan fiuuuhh... try to smile, let the shit happens and thankful for that! but hoeekkk.. ternyata tehnya lupa dikasih gula, pahit. Nda' papalah teh pahit asal jangan hidup yang pahit. Hahaha.


Yaudah, terima kasih sudah menyempatkan diri membaca tulisan saya. Semoga kita selalu bersyukur atas apa yang terjadi. Makacyiiih. Wassalam :)


Tidak ada komentar: