Páginas

Sabtu, 21 April 2012

social media generation

Pertama kali mengenal new media itu saat saya menginjak usia 14 tahun, sekitar tahun 2005-an. Yang paling yahut dan hits di jaman itu adalah MIrc. Saya yang masih unyu, lugu dan polos harus berhadapan dengan komputer dan modem yang besarnya mirip dengan batu bata. Lalu teman saya yang jago MIrc itu mengajar saya, dan ...
SAYA PUN MAIN MIRC.. DAN SAYA BERASA MENJADI ANAK GAUL SEUTUHNYA DI KALA ITU.

artwork by myself
dedicated to anak-anak SD yang sudah pintar main social media
contoh: adik sepupu saya, zzzzz
Perkembangan teknologi makin hari makin pesat, ada ada saja yang ditemukan oleh para geek diluar sana untuk memanjakan kita dan membuat hari-hari menjadi lebih berwarna dari biasanya. Mulai dari friendster, blogspot, wordpress, facebook, twitter, google+, youtube, dan lainnya

Yang suka menulis dan mengekspresikan diri dalam rangkaian kata, mereka menggunakan blogspot, wordpress, notes facebook
Yang suka mencari teman, kepo' mantan, cari jodoh, jualan, mereka menggunakan facebook, twitter, myspace, blog juga bisa dan lainnya.
Yang narsis, suka nyanyi, joget bahkan untuk tutorial masang jilbab (ehem!), mereka menggunakan fasilitas youtube.

Saya termasuk orang yang "Thanks God!" dengan kehadiran beberapa media baru ini. Mereka benar-benar memanjakan saya lahir dan batin. Saya ingin mencari tau tentang model jilbab hijaber terbaru hanya dengan membuka youtube, mencari tau mantan saya sekarang berpacaran dengan siapa hanya dengan membuka facebooknya, dan mengetahui keberadaan lokasi pacar saya hanya dengan melihat 4squarenya. 

Jarak dan waku tak lagi menjadi masalah. Kangen sepupu yang di Jawa sana, tinggal menulis di wall facebooknya, mengirimi dia surel atau email, chatting dengan dia atau tinggal mention akun twitternya dan menulis "hay, aku kangen!". Sangat mudah!

Dulu mencari tugas untuk sekolah, susahnya minta ampun kamaseeee... Harus ke perpustakaan pinjam buku, baik ji kalo ada bukunya, kalo tidak? Terus mencari informasi di koran, dan lain-lain. Susah! Sekarang? Hanya tinggal mengetik kata yang ingin dicari di Google, langsung muncul ribuan bahkan jutaan artikel. Yah.. My life is more easy with this stuff. Hahaha. 

Tapi dimana-mana sesuatu itu pasti memiliki 2 sisi, baik dan buruk. Yang saya rasakan diatas itu adalah yang baik-baiknya, sedangkan yang buruknya hmm... lumayan banyak. 

Kita terkadang tidak menjadi diri kita sendiri di dalam social media. Yah banyak pencitraan terjadi di dalam social media. Mulai dari tweet kita yang kadang-kadang sebenarnya "tidak gue banget" tapi sengaja dipost untuk memberi anggapan ke orang-orang kalo kita itu anaknya asik, keren, gaul, dan lainnya. 

Social media sama dengan panggung sandiwara menurut saya. Kita bebas menjadi apa saja yang kita mau dengan hanya 1 kali klik. 

Social media bisa juga membawa pengaruh buruk terhadap kita. Maka dari itu kita juga harus pintar-pintar mencari rekan di social media. Social media bisa mempengaruhi mood, dan diri kita tergantung sama siapa kita bergaul intens atau memberi perhatian di media sosial kita.

Terkadang miris hati saya mendengar dan melihat kasus-kasus kriminal yang terjadi di social media, seorang gadis yang kabur dengan teman facebook salah satunya, that's why kita harus pilih-pilih juga di dunia maya. Jangan asal accept, dan follow back. Kalo mereka sudah macam-macam, tinggal unfollow, block, mute atau ignore saja kan!

Fenomena ini juga kadang-kadang membuat saya menggelitik urat tawa saya. Biasa dalam angkot atau di Makassar disebut pete-pete, saya melihat beberapa anak sekolah dasar yang sudah memegang blackberry dan melupakan keadaan sekitar, atau kadang-kadang antar sesamanya mereka berkata "we... like dule statusku eh.." atau "weh si anu kawe.. dia unfollow ka? jangan lalo.. ada tong itu dibilang unfol balik..". Tak ada lagi yang namanya main dende' bersama, main masak-masak bersama atau main rumah-rumahan bersama.

Huft! Yang dibutuhkan dalam keadaan jaman sekarang ini adalah sadar diri. Jangan sampai dunia maya yang menggantikan dunia nyatamu. Jadikan social media sebagai pelengkap hidupmu yang agak suram itu, hehehe. Jangan lebih memperhatikan nasehat akun @jangangalauplis daripada nasehat langsung dari orang tuamu, walaupun kadang ada akun-akun motivasi yang membuat isi otak bertambah sedikit.

Sekian dulu tulisan lumayan sederhana dari saya ini. Semoga bermanfaat dan selamat bermalam Minggu bagi kalian. Baik yang sedang bermalam Minggu di social media, ataupun yang sedang bermalam Minggu di flyover, pesan saya untuk keduanya jangan sampai jatuh. Yah, jangan sampai jatuh kedalam lautan luka dalamnya social media dan jangan sampai jatuh dari flyover. Wassalam :)

Alvidha S, yang lagi malam Mingguan di warkop.

Jadilah generasi sosial media yang cerdas!

http://kosmik.web.id/ilmu-komunikasi/lomba-blog-new-media/
klik disini

3 komentar:

Dihas Enrico mengatakan...

semua tergantung pencitraan kita di sosial media..
:)

Adityar mengatakan...

Ahaha. Yang penting sih porsinya cukup kalau saya mah.

Mamie mengatakan...

tawwa alvidha, lucu tulisannya..enak dibaca :D..
semoga menang dek yah ^^