Kemarin salah satu penghuni kamar di Kosan Jambu sudah pergi meninggalkan kami, kembali ke kampung halamannya di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Namanya Kak Lilis, tapi kupanggil dengan sebutan Kak Madam. Kak Madam adalah seniorku dulu di Komunikasi Unhas, angkatan 2006.
Kak Noe (Kosmik 06), Kak Madam (Kosmik 06) dan Saya (Kosmik 2015 *preet) Foto ini diambil setelah kelulusan Kak Madam untuk Pasca Sarjana di Univ. Mercu Buana |
Sungguh hati ini rasanya sedih saat mengetahui Kak Madam akan kembali ke kampung halamannya, saya seperti kehilangan. Pernah di suatu malam saya bertanya kepada Kak Madam.
Me: Kak, kenapakah harus pindah? Kenapa nda lanjut kerja disini saja? (dengan nada merengek)
Kak Madam: Saya sudah lama merantau, dik Pyonk! Semenjak lulus SD saya sudah jauh dari orang tua, di Bau-bau kalau lagi liburan saja. Belum lagi adek-adekku kuliah di luar Bau-Bau semua.
Saya pun terdiam, mungkin itulah pilihan Kak Madam untuk kembali pulang ke Bau-Bau setelah bertahun-tahun merantau, tapi jujur hati saya sangatlah sedih karena tidak ada lagi sosok yang menggemaskan di kamar sebelahku yang bahunya selalu kusandari ketika mengantuk, tidak ada lagi sosok yang kuketuk kamarnya ketika pulang kantor sembari bertanya "Kak Madam.. sudahki makan? Kak Madam ayo beli jus? Kak Madam.. anu ini anu itu.. Kak Madam pinjam dulu anu ini anu itu". Yah, Kak Madam adalah sosok kakak perempuan yang selama ini kucari.
Kosan Jambu kekurangan satu orang. Yang tiap makan pagi, siang atau malam di kala weekend pasti selalu ngumpul di kamar Kak Madam. Tadi pagi kupandangi kamar nomer 02 yang tertutup rapat dan menghela napas "ah.. Kak Madam sudah pergi hari ini ke Bau-Bau".
Lalu, kemarin saat beres-beres barangnya Kak Madam, saya pun bertanya ke Kak Noe "Kakak Noe? Mau kembali juga ke Ambon?", dan Kak Noe pun menjawab "Mungkin dek! Saya juga nda tau, tapi pasti akan kembali ke Ambon". Saya hanya bisa terdiam dan mengangguk.
Seketika pertanyaan timbul di dalam benak "Alvidha? Akankah kau kembali ke rumahmu? Menghentikan perantauanmu di ibukota ini? Dan kembali mencari rezeki di tempat rumahmu berada?"
Saya berpikir bagaimana menjawab pertanyaan yang kubuat sendiri ini. Entahlah, saya belum menemukan jawabannya. Saya belum ada niat untuk kembali ke Makassar. I never know where the future will bring me. Setidaknya saya sedang dalam proses untuk menjadi seseorang yang akan membanggakan orang sekitar. Aaamin.
Untuk Kak Madam.. Sukses selalu kak, saya Alvidha dari Kamar no 01 - yang belakangan ini kamarnya agak ribut karena suara musik zumba dan hentakan kaki saya yang hampir menyebabkan gempa kecil - mengucapkan semoga kakak selalu sehat di Bau-Bau, salam untuk keluarga. Insha Allah jika kakak menemukan jodoh, entah Si Jamal atau siapalah calon pendampingmu, saya akan berkunjung ke Bau-Bau. aamiin ya Rabb. Tenang kak, Si Gondrong di kamar bawah akan kujaga. Terima kasih atas semuanya. Miss you already Kak Madam. I Love you.
Terima kasih sudah membaca, jujur saya menulis ini dengan mata yang berkaca-kaca. Saya akan selalu kangen dengan suara Jason De Rulo yang terputar dari kamarmu, Kak Madam.
Wassalam :)