Dulu waktu menginjak masa remaja, saya tidak terlalu mengerti
dengan musik di Makassar. Kalopun musik lokal, palingan musik daerah saja. Tapi
suatu hari, saat duduk di kelas 1 SMA, kekasih pada saat itu mengirimkan saya
sms "besse, besse, cini sai ka rong, dan sterusnya..", awalnya saya
bingung, lalu saya bertanya ke salah satu teman saya dan dia bilang "we
kampunganmu, liriknya Sexpunk itu, nda gaulmu.. Anak punk pasti pacarnya
ine.." Dan mulai dari situ lah saya mengetahui bahwa band di Makassar
ternyata menciptakan lagu sendiri, kupikir hanya membawakan lagu orang lain.
Hahahaha *ndeso!
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, saya mulai
mengetahui sedikit demi sedikit band-band yang bermunculan di Makassar. Dulu
ada band bernama The Jokes dan Blues Fresh (walaupun sekarang mereka kurang
se-eksis dahulu). Dulu kenal The Jokes pas di bulan ramadhan mereka bawa lagu
"Tuhan", hahahaha. Dan tahu Blues Fresh saat pensi jaman sekolahan.
Dan pada jaman sekolahan, saya ngefans dengan band bernama
The Joeys, band yang hadir dengan aroma britpop. Saat pembukaan salah satu
distro mereka membawakan lagu "Fix You"-nya Coldplay, setelahnya
mereka membawa lagu sendiri berjudul "Beautiful Love" yang bikin saya
hampir memeluk pohon di kala itu. Alhasil usai acara, saya pergi ke warnet (itu
hari nongkrong di warnet = gaul) dan mencari lirik serta donlot gratis lagunya.
Hahahahaah. Dan sekarang sudah punya albumnya dong!
Ketertarikan saya kepada band indie lokal tidak hanya sampai
disitu, walaupun sempat vakum karena band indie dari luar Makassar bersliweran,
tapi pas lagi dengar radio, saya mendengar suara cewek nyanyi "du du du
du.." Dan mereka adalah Kicking Monday, yang tanpa disangka vokalisnya
adalah teman sekolah saya dulu. Jatuh cinta pada pendengaran perdana dengan
musik bossanova-nya.
Pernah juga mengenal band Bulit Down To Anathema, karena
personilnya, kakak Ippank, minta dieditkan fotonya BDTA, hahahaha. Yowes,
fotonya sudah lama dieditkan, tapi dengar lagu mereka baru awal Januari kemarin
saat lagi buka-buka reverbnation. Hihihi :D
Di tahun 2013 ini, saya pun membuat skripsi karya majalah
musik, dengan tujuan untuk menghargai, mendukung karya musisi-musisi indie
lokal, dan pastinya sebagai salah satu alasan untuk mendapat gelar sarjana dari
universitas. Hahhahaha, asem.
Kupikir, skena musik di Makassar ini semakin kece dan aktif,
sayang media kurang agresif, makanya musik lokal jarang dilirik.
Band-band kecepun mulai menguap ke permukaan, ada Ska With
Klassik yang hadir dengan musik Ska Alternatif yang dijamin membuat Anda joget
girang, Tabasco yang hadir dengan sensasi britpop mengundang semangat, Adiduri
yang menggoyang telinga dengan musik ethnic-pop-jazzy-reggae-mixing jadi satu
lah kalo saya bilang, Unremains yang hadir dengan musik metalcore, serta hadirnya
band bernama Melismatis, yang saya nda tau mau sebut aliran apa, bayangkan mi
saja sigur ros, campur coldplay, terus ada screamingnya, ba.. itumi. CIAMIK lah
pokoknya.
Kerja skripsi majalah musik kemarin, adalah pengalaman yang
menyenangkan bagi saya. Setidaknya saya kenalan dengan beberapa orang yang
berkecimpung di dunia musik di Makassar. Mulai dari band, person-nya, sampai
komunitasnya. Hamdalah. Setidaknya saya terbantu.
Yah buat anak-anak Makassar, cintailah local hero sendiri.
Jika ingin mengenal mereka, buka mki saja reverbnation.com, soundcloud,
myspace, HAI demos, dll. Yap, salah satu strategi musisi, membuat akun di
segala macam jejaring sosial, hehe.
Oke, sekian dulu tulisan saya. Semoga bermanfaat bagi kita
semua. Kalo Bos-nya Maspion bilang "Cintailah produk-produk
Indonesia", hahaha. Wassalam ;)
3 komentar:
kalau di Makassar klo ada event palingan "Raggae atau Hardcore"... tapi udah banyak loh kak yang asal Makassar tapi udah keliling Indonesia.. Khususnya yang jenis music Metal/Hardcore/Progressive/dsb.. Kayak Paniki Hate Light, Melismatis, dsb.
Bahkan PHL lagunya masuk dalam album kompilasinya "PETER SAYS DENIM" yang pertama :)
nda ad yg ku tw...lama mi nda prnh ka ikuti prkmbngan musik indonesia.
lagu2 lama ji yg sering ku dngar.
Posting Komentar