Keep Moving Forward |
Tahun 2020 adalah tahun yang membuat saya mempelajari arti dari bersyukur itu sendiri. Awal tahun saya dibuat pusing dengan banjir yang melanda rumah (tapi alhamdulilah airnya cuma sampai di betis, tidak sampai masuk ke mobil dan kita masih nginap di lantai 2 rumah), bulan Maret sempat liburan sendiri dulu jalan ke Jaipur, Agra dan New Delhi dan pulang dari sana langsung stay di rumah sampai saya mengetik tulisan ini.
Sudah 3 bulan, kami bertiga mendekam di rumah. Melewati hari dengan tertawa, kerja depan laptop atau handphone, main bersama, terkadang bosan datang juga. Saya dan suami sampai hapal kegiatan rutin yang kita kerjakan dari bangun tidur pagi sampai tidur malam lagi. Tiga bulan yang sungguh berbeda dari biasanya. Sebelum pandemi, kami bertiga memang jarang bertemu full time, paling saat weekend saja. Senin - Jumat, Puan seharian dititip di daycare, saya dan suami kerja di kantor masing-masing, terkadang jika beliau ada jadwal audit ke luar kota, saya dan anak hanya berdua di rumah, ketemu suami pas weekend lagi. Sejak Pandemi, suasana sungguh berubah, kami bertiga selalu bersama 24/7 seperti call center Mekdi hahaha.
Selama 3 bulan ini, saya juga merubah pola hidup. Saya kembali menjalankan pola hidup sehat yang pernah saya jalani sewaktu masih ngekos dulu. Mulai berolahraga tiap sore, mulai makan sehat dan memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh. Sepulang dari India, badan saya gampang lelah dan cepat masuk angin, dan sejak itu saya memutuskan mumpung mendekam dalam rumah, saya mau fokus menyehatkan kembali tubuh saya.
Selama 3 bulan ini, saya belajar hal yang baru seperti memasak makanan nusantara (yang dulu cuma bisa, nasgor dan MPASI anak aja wkwkw), terus kembali menekuni dunia TIK dan juga belajar menyetir. Alhamdulillah di akhir tahun kemarin, kami diberi rezeki untuk membeli mobil dan suami wanti-wanti agar saya belajar berkendara. Dulu saat masih tinggal dengan orang tua, saya malas belajar menyetir karena punya prinsip: Kalo ada yang ngantar, ngapain belajar? Agak kupret emang prinsip saya. Tapi sekarang saya menyesal, saya harus belajar walaupun sebenarnya malas hahaha.
Saya selalu berdoa agar pandemi ini cepat berakhir. Ada banyak orang di luar sana yang cukup carut marut akibat pandemi ini. Saya termasuk beruntung, alhamdulillah selama pandemi kehidupan finansial saya dan suami masih normal, saya masih dapat gaji bulanan dari kantor, begitupun suami. Suatu hari saya mendapati telpon dari seorang teman yang di-lay off oleh kantornya. Saya bingung mau berkomentar apa, saya hanya mendengarkan dan memberikan dia semangat.
Semoga semua kembali menjadi normal. Aamiin
Wassalam