Now Playing: On Top Of The World - Imagine Dragons
Assalamualaikum. Good evening for you all, wish God always bless us. Amin.
Saat ini ngepost setelah tidur singkat di jam 9 malam, kemudian bangun lagi entah karena lampu kamar masih menyala, dan sekarang mau kembali tidur malah susahnya minta ampun. Aduh ngepost via hape model touch screen itu susah sekali. Saya rindu nokia E63 saya.. kalo ngeblog pake itu enteng banget.
Yah, namanya manusia.. kadang sudah dikasih ini.. malau mau itu.. dikasuh anu.. malah ngeluh. Itulah manusia, kadang lupa bersyukur dengan apa yang dikasih oleh Tuhan.
Saya teringat kejadian kemarin malam di saat pulang dari museum Fatahillah. Saya berdiri di dalam busway, yess berhubung halte Dukuh Atas 2 selalu padat dan jam 8an sudah jarang bus yang lewat.. buang jauh harapan mendapatkan kursi dan berdiri sambil memegang hand holder adalah alternatif pilihan (nda mungkin toh ko mau naik di atap.. ko kira kereta), saya pun berdiri bersama mereka yang tak saya kenal.. terhimpit, gepeng bagai ikan pepes.
Dongkol dalam hati.. iyalah! Saya takut terhimpit dengan laki-laki.. yah if you know what i mean. Dan saat berhenti di Halte Setiabudi Aini, ada 3 orang dengan disabilitas untuk melihat (tuna netra) menunggu bus.. sebelumnya mereka bertanya kepada kondektur "ini busway yah? ke arah mampang ya?" kemudian 3 orang itu masuk, diberi jalan oleh penumpang dan diberi tempat duduk.
Saya sambil berdiri memperhatikan 3 orang tersebut. Mereka tampak.bahagia bercanda di atas busway. Mereka sepertinya 3 orang sahabat yang sudah lama saling mengenal walaupun tak pernah menatap satu sama lain. Saat itu mereka bercakap masalah beli baju...
A: gue habis beli baju kaos.. gatau muat apa kagak, gue raba bahannya bagus adem.
B: kalo lu yang pake pasti cantik deeh!
C: iya.. lu kan cantik, baik, pasti cocok!
Dan mereka bertiga pun tertawa. Saya hanya bisa tersenyum melihat mereka bertiga. Walaupun hanya bisa melihat 1 warna yaitu hitam.. tapi mereka bisa melihat kecantikan seseorang, bukan dari.fisik tapi dari kebaikan seseorang.. menurutku itu sangat jujur.
Seketika saya merasa menciut jika dibandingkan mereka. Walaupun dalam kekurangan mereka bersyukur dan tetap bahagia. Beda dengan saya.. diberi fisik lengkap dengan panca indera sempurna malah sering mengeluh.. panas lah.. kegendutan lah.. ini lah itu lah.. yah.. melihat ketiga orang itu, saya merasa tertampar.
Dan bus pun berhenti di Halte Mampang Prapatan, tempat turun dan berangkat saya tiap hari, dan ketiga orang itupun turun. Saya membantu mereka turun karena malam itu yang turun di Halte Mampang cuma saya dan ketiga orang itu.. ada beberapa lelaki tapi mereka di belakang.
Lalu saya bertanya "mba-mba mau turun halte sebelah kanan atau kiri?", dan Si A berkata "Mba (sambil meraba tangan saya) bisa kita dituntun ke Giant, kita dijemput disitu".. lalu saya tuntunlah mereka sampai Giant sesuai keinginan mereka. Ternyata mereka bertiga baru saja pulang dari pertemuan Tuna Netra untuk pelatihan bahasa Inggris. Hebat! Mereka punya inisiatif tinggi untuk belajar.. katanya mereka ingin belajar bahasa Inggris karena ingin jalan-jalan ke luar negeri. Sungguh hati saya tersentuh.
Sampai di Giant, saya pamit undur diri.. namun ada yang membuat saya tersenyum..
"Mba yang suaranya serak2 basah (yeah kebetulan saya lagi batuk).. makasih banyak yah.. pasti Mba cantik banget deh, habis baik mau nganterin kita.. biasanya orang pada cuek, makasih yah" .. saya tidak pernah gila pujian.. tapi entah mengapa dipuji oleh mereka membuat saya ingin terbang ke langit. Alhamdulillah. Benar kata Meike di postingannya.. kita kadang menjadi peran pembantu di hidup orang lain, dan itu sudah sangat membahagiakan.
Itulah yang diajarkan di keluarga saya.. Papah saya selalu mengajarkan "dahulukan orang cacat, ibu hamil, lansia, orang sakit dan orang yang ingin menyebrang".
Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, jangan suka mengeluh. Belajarlah pada mereka yang mungkin fisiknya tidak sempurna.. walau begitu mereka selalu bersyukur dan hidup bahagia. Seperti ketiga tuna netra tersebut, tidak bisa melihat warna lain selain hitam...tapi mereka selalu berusaha membuat hidup mereka berwarna. Ya itu dia.. salah satunya dengan bersyukur.
Always thank to God for what God give to you.. in past, present and future. Wassalam :)